Ketika banyak korban kekerasan seksual merasa sulit bersuara, aplikasi ini hadir sebagai penyelamat diam-diam. Bernama MANTRA of Hope, aplikasi ponsel berbasis kecerdasan buatan (AI) ini dirancang untuk membantu penyintas merekam bukti kekerasan tanpa terdeteksi.
Cukup dengan mengucapkan mantra pribadi yang telah ditentukan sebelumnya, aplikasi ini otomatis merekam suara serta menyimpan data penting seperti waktu dan lokasi kejadian. Data tersebut disimpan secara aman di sistem backend ponsel dan bisa digunakan sebagai bukti hukum.
Aplikasi ini merupakan hasil kolaborasi dentsu Indonesia dan sebuah media nasional. Dengan memanfaatkan arsip jurnalistik yang luas serta melakukan studi bersama pengacara pidana, tim tersebut mengungkap wawasan penting: 9 dari 10 kasus kekerasan seksual di Indonesia masih belum terselesaikan karena tidak cukupnya bukti yang membuktikan ketidaksetujuan.
Untuk meningkatkan kesadaran dan adopsi, kampanye ini memanfaatkan podcast, platform berita digital, serta media sosial yang melibatkan pakar hukum, aktivis, dan para penyintas untuk mendorong implementasi aplikasi ini. MANTRA of Hope telah memberdayakan ribuan orang melalui edukasi tentang hak-hak mereka dan menyediakan alat untuk memperjuangkan keadilan.
Executive Creative Director Dentsu Creative Indonesia, Defri Dwipaputra mengatakan kampanye ini muncul dari keprihatinan tentang banyaknya kasus kekerasan seksual yang belum terselesaikan di Indonesia.
“Apa yang datang dari hati akan sampai ke hati; Kampanye ini lahir dari keprihatinan mendalam tim dentsu Indonesia terhadap banyaknya kasus kekerasan seksual yang belum terselesaikan di Indonesia. Melalui MANTRA of Hope, tujuan kami bukan hanya memberdayakan penyintas dengan alat untuk memperoleh keadilan, tetapi juga menciptakan perubahan nyata dengan mengurangi jumlah kasus tersebut secara keseluruhan,” ucap Defri dalam keterangannya, Jumat (25/4/2025).
Sejak diluncurkan, MANTRA of Hope telah diunduh lebih dari 1.000 kali, mencetak lebih dari 42 juta impresi, dan menghasilkan nilai media senilai Rp 31 miliar. Kampanye ini juga sukses meraih berbagai penghargaan bergengsi seperti Gold untuk kategori ‘Mobile Design’ dan Silver untuk kategori ‘Technology’ di ADFEST 2025. Selain itu, kampanye ini juga meraih penghargaan di Citra Pariwara 2024, seperti Silver untuk ‘Innovative Use of Mobile and Apps Marketing’ dan ‘Mobile Applications’, serta Bronze untuk kategori ‘Digital/Online Media’, ‘Innovative Use of Technology’, dan ‘Technology and Touch Point Innovation’. Kampanye ini juga masuk nominasi di ajang Spikes Asia untuk kategori ‘Brand Experience (Use of Mobile & Devices)’ dan ‘Media (Use of Mobile)’.